ARTICLE AD BOX
Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha mengatakan pihaknya akan bersinergi dengan Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) terkait pelaksanaan BBB di desa adat. “Di Bali terdapat 1.500 desa adat, kami berharap di masing-masing desa adat dapat melaksanakan kegiatan BBB. Untuk itu kami berkoordinasi dengan dinas terkait dalam hal ini Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) agar bisa memantau berapa desa adat yang melaksanakan maupun tidak melaksanakan sama sekali,” ujar Arya Sugiartha saat rapat pleno BBB ke-7 di Ruang Rapat Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB), Denpasar, Kamis (23/1).
BBB 2025 mengangkat tema ‘Jagat Kerthi-Jagra Hita Samasta’, bermakna Bulan Bahasa Bali menjadi altar pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai sumber kesadaran menuju harmoni semesta raya. Tema itu menjadi roh agenda BBB yang berupa lomba-lomba hingga pementasan seni. Arya Sugiartha mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap 6 kali pelaksanaan BBB. Hasilnya, partisipasi generasi muda belum maksimal. Selain itu beberapa desa adat belum ikut melaksanakan festival bahasa daerah ini.
“Kami berharap di masing-masing desa adat agar diagendakan kegiatan BBB, kita berkoordinasi terus dengan Dinas PMA,“ jelas mantan Rektor ISI Denpasar ini. Arya Sugiartha mengungkapkan, BBB tahun ini akan lebih banyak menggelar lomba-lomba yang melibatkan dunia digital seperti penggunaan media sosial. Jenis lomba pun ditambah. Lomba poster dan drama modern berbahasa Bali dilakukan untuk memberikan peluang bagi anak-anak muda lebih banyak terlibat dalam lomba ataupun dalam pementasan.
Satu hal lagi yang akan menarik dalam pelaksanaan BBB nanti, yaitu dengan menggelar satu ruang ramah anak-anak. Acara ini bekerja sama dengan Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa dengan membuat satu stand yang dilengkapi berbagai aktivitas anak-anak. Anak-anak yang datang diajak bermain musik Bali atau diajari menulis aksara Bali, sehingga anak-anak, selain terhibur, juga mendapatkan edukasi sastra. Selain itu beragam agenda inovatif lainnya juga telah dirancang Disbud Bali untuk mengundang lebih banyak anak muda ke Taman Budaya Provinsi Bali.
“Tadi Komunitas Mahima yang akan melaksanakan pameran buku diisi dengan dialog atau diskusi tentang sastra ringan, itu ide yang sangat bagus. Acara ini dapat mendatangkan anak-anak muda, sehingga suasana menjadi lebih hidup,” ujar Arya Sugiartha yang juga seniman karawitan. Arya Sugiartha menjelaskan, BBB kali ini juga akan mengedepankan budaya ramah lingkungan. Penggunaan plastik sekali pakai akan dibatasi untuk mendukung upaya mambatasi timbunan sampah plastik. Karena itu, segala bentuk konsumsi dan lain sebagainya akan menghindari penggunaan plastik sekali pakai.
Tempat minuman yang disajikan tidak ada yang dari plastik sekali pakai, dan makanan yang disajikan tidak boleh dibungkus dengan plastik. “Sebaiknya jajan itu dibungkus dari daun atau kertas yang mudah terurai. Kita mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan di Pemerintah Daerah Bali,” tandas Arya Sugiartha. 7