ARTICLE AD BOX
Selama 100 hari kerja pasangan Sutjidra-Supriatna gerak cepat mewujudkan Buleleng Produktif, Adaptif, Tuntas, Emansipatif, Nyata (PATEN) dengan akselerasi pembangunan berbasis aksi nyata.
Di awal masa jabatannya, kader PDI Perjuangan ini menetapkan 6 program prioritas, terutama yang menyangkut pelayanan dasar masyarakat. Mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, stimulasi insentif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pelestarian seni budaya, dan penataan wajah kota. Pembangunan di bidang pendidikan yang sudah akan direalisasikan dalam waktu dekat, yakni program bantuan paket seragam bagi siswa TK, SD dan SMP yang kurang mampu. Sebanyak 5.305 siswa dari keluarga tidak mampu akan menerima bantuan di awal tahun ajaran baru.
Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng menyiapkan anggaran sebesar Rp 6,6 miliar. “Realisasinya nanti setelah proses SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) selesai. Sehingga sudah jelas siswa sasaran ada di sekolah mana. Tetapi data dan anggarannya sudah siap,” ucap Sutjidra.
Lalu di bidang kesehatan, program ambulans dan pemulasaraan jenazah gratis telah melayani 71 warga tidak mampu sejak Februari 2025 lalu. Dua unit armada Buleleng Emergency Service (BES) senilai Rp1 miliar juga ditambah di awal masa jabatan untuk memperkuat respon kedaruratan. Bupati Sutjidra menyebut optimalisasi fasilitas layanan kesehatan sebagai wujud keadilan sosial. “Tidak boleh ada keluarga yang terbebani biaya pemulangan jenazah. Masyarakat tidak mampu juga kita berikan jaminan kesehatan penuh, terlebih Buleleng sudah UHC,” kata dia.
Upaya meringankan beban masyarakat, juga mempertimbangkan sektor pertanian. Pemerintah mulai tahun ini akan memberlakukan insentif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Petani yang memiliki sawah yang masuk dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), akan mendapatkan insentif berupa pengurangan pajak 90 persen dari jumlah yang dibayarkan.
Dari 26.283 wajib pajak LP2B (nilai ketetapan awal Rp 2,4 miliar), pengurangan pokok pajak sebesar 90 persen telah memberikan diskon sebesar Rp 2,167 miliar. Sehingga, total pajak yang ditagihkan hanya Rp 247,8 juta. Kebijakan ini diharapkan mendukung ketahanan pangan sekaligus menguatkan potensi agrowisata.
Selain itu Sutjidra-Supriatna juga langsung menepati janji-janji politiknya kepada seniman di Buleleng. Pembangunan di bidang seni budaya juga menjadi prioritas dalam 6 program di 100 hari kerja. Pemerintah sudah menyiapkan program untuk revitalisasi kesenian tradisional. Seniman juga diberikan kesempatan dan wadah untuk pentas mingguan. Aktivitas seni ini tidak hanya memberi ruang ekspresi pada seniman, tetapi juga salah satu strategi menarik wisatawan untuk lebih lama tinggal di Buleleng.
“Dengan panggung rutin setiap minggu, kami beri napas panjang bagi pelaku budaya sekaligus magnet pariwisata,” ujar Bupati Sutjidra saat konferensi pers di Kawasan Pantai Penimbangan Buleleng, Minggu (1/6). Sementara itu program penataan wajah kota juga telah disiapkan. Tahun ini Pemkab Buleleng menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk penataan heritage titik nol Kota Singaraja. Kawasan kota juga akan dilengkapi dengan pemasangan lampu penerangan dan lampu hias untuk menambah semarak wajah kota di malam hari.
Terakhir dalam mendukung program tata kota yang lebih baik, pemerintah melalui Satpol PP Buleleng juga memaksimalkan penertiban di fasilitas umum pemerintah, dari pedagang liar termasuk pedagang bermobil yang berjualan tidak pada tempatnya. Bupati Sutjidra menekankan di masa jabatannya akan memberikan kemudahan berinvestasi untuk calon investor yang dapat menjadi sumber perekonomian baru di Buleleng. @ k23