Awal Musim Kemarau Diprediksi April-Mei

6 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Kepala Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Al Roniri, mengatakan secara umum awal musim kemarau di Bali diprediksi masuk April sebanyak 10 ZOM atau 50 persen, dan sisanya masuk Mei. Prediksi tersebut mengacu pada pembaruan data iklim yang menggunakan periode normal iklim terbaru, yaitu tahun 1991 hingga 2020. Dengan dasar data tersebut, terdapat 20 kriteria ZOM di wilayah Bali.

“Pembaharuan data iklim di Provinsi Bali sudah dilakukan dengan menggunakan data iklim terupdate dari tahun 1991-2020. Data normal baru tersebut menghasilkan 20 kriteria ZOM,” ungkapnya pada Senin (21/4) siang.

Sebanyak 10 ZOM diperkirakan akan memasuki musim kemarau pada bulan April. Aminudin merinci, pada April Dasarian I (10 hari pertama) wilayah yang akan memasuki kemarau yakni Karangasem bagian timur dan Nusa Penida. Dilanjutkan pada April Dasarian II yakni daerah Jembrana bagian barat, Buleleng bagian barat dan utara, Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan, dan Karangasem bagian selatan. Lalu pada April Dasarian III yakni daerah Buleleng bagian utara dan timur, Karangasem bagian utara dan tengah, Bangli bagian utara dan timur, Gianyar bagian selatan, Tabanan bagian tengah, Kota Denpasar, serta Badung bagian tengah dan selatan.

Sementara itu, 10 ZOM lainnya diperkirakan akan mengalami awal musim kemarau pada bulan Mei, yaitu pada Mei Dasarian I, sebagian besar wilayah Jembrana, Buleleng bagian tengah, Tabanan bagian barat dan tengah, Bangli bagian utara dan tengah, Gianyar bagian tengah, dan Karangasem bagian selatan. Kemudian Mei Dasarian II yakni daerah Buleleng bagian tengah dan selatan, Tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara, Karangasem bagian barat, dan Bangli bagian selatan.

“Jika dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1991-2020, sebanyak 5 ZOM diprediksi mengalami awal musim kemarau yang sama dengan rata-ratanya. Sebanyak 3 ZOM diprediksi lebih cepat, dan 2 ZOM diperkirakan mengalami kemarau yang datang lebih lambat dari rata-rata,” jelas Aminudin.

Aminudin melanjutkan, sifat hujan pada musim kemarau tahun ini umumnya diperkirakan dalam kategori normal. Dari 20 ZOM, sebanyak 12 ZOM diprediksi akan mengalami musim kemarau dengan sifat hujan normal, mencakup sebagian besar wilayah Jembrana, Buleleng bagian barat dan tengah, Bangli bagian utara hingga selatan, Karangasem bagian timur, tengah, barat, dan selatan, Tabanan bagian tengah, Gianyar bagian tengah dan selatan, Badung bagian tengah dan selatan, Klungkung bagian selatan, serta Nusa Penida.

Adapun 6 ZOM diperkirakan akan mengalami hujan di atas normal, meliputi wilayah Buleleng bagian utara, tengah, timur, dan selatan, Tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara, Karangasem bagian utara, serta Bangli bagian utara dan timur.

“Puncak musim kemarau tahun 2025 diprediksi terjadi pada bulan Juli 2025 (1 ZOM atau 5%) dan bulan Agustus 2025 (19 ZOM atau 95%),” kata Aminudin. 7 ol3
Read Entire Article