Buruh Proyek Tewas Terseret Arus

1 day ago 1
ARTICLE AD BOX
NEGARA, NusaBali
Seorang buruh proyek, Rendi Adi Saputra,20, tewas karena terseret arus di Pantai Pulukan, Banjar Tinggi, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Jumat (24/1) pagi. Korban asal Dusun Krajan B, Desa Curahkalong, Kecamatan Bangsalsari, Jember, Jawa Timur (Jatim), terseret arus dan tenggelam setelah nekat menceburkan diri saat situasi ombak besar.

Kapolsek Pekutatan Kompol I Putu Suarmadi mengatakan kejadian itu berawal saat korban Rendi bersama 4 orang rekannya berangkat dari bedeng proyek menuju Pantai Pulukan pada sekitar pukul 09.30 Wita. Korban bersama rekan-rekannya ini merupakan buruh proyek sebuah vila di Banjar Arca Dwipa, Desa Pulukan. 

Keempat rekan korban itu, Samsul Arifin, 24, Faisol Akbar, 24, Ahmad Tyo Winata, 17, dan Moh Ade Pratama, 17, yang seluruhnya warga Kecamatan Bangsalsari, Jember, Jatim. "Mereka datang ke pantai dengan membawa dua motor. Korban berbonceng tiga bersama saksi Samsul Arifin dan Ahmad Tyo Winata," ujar Kompol Suarmadi. 

Setibanya di pantai, korban Rendi sempat menyatakan bahwa merasa gerah atau kepanasan. Ia pun melepas pakaian hingga hanya mengenakan celana dalam, lalu berlari ke arah laut dan menceburkan diri. Melihat situasi ombak besar, rekan-rekannya sempat memperingatkan korban untuk tidak mandi.

Namun korban sendiri tidak menghiraukan peringatan dari teman-temannya. Beberapa saat kemudian, korban diketahui terseret arus dan menghilang. Karena rekan-rekannya  tidak bisa berenang, mereka pun hanya berusaha mencari-cari korban di pinggir pantai. 

Sekitar 30 menit kemudian, tangan korban terlihat sekitar 3 meter sebelah barat tempat korban menceburkan diri. Melihat hal tersebut, saksi Samsul Arifin bersama saksi Faisol Akbar langsung mendekati korban dan menemukan korban telah meninggal dunia.

Setelah korban ditemukan, para saksi menghubungi teman-temannya yang ada di proyek. Kemudian datang teman-temannya bersama Kelian Banjar Arca Dwipa yang lanjut menghubungi salah satu personel Polsek Pekutatan untuk mengabarkan kejadian tersebut.

"Begitu menerima laporan, anggota kami langsung mendatangi TKP bersama petugas kesehatan Puskesmas 1 Pekutatan. Kita lakukan evakuasi mayat korban untuk dibawa ke Puskesmas 1 Pekuatan," ujar Kompol Suarmadi. 

Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas 1 Pekutatan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya saja ditemukan busa warna putih yang keluar dari mulut korban dan disimpulkan bahwa korban murni tewas akibat tenggelam.

Dari keterangan beberapa saksi, Kompol Suarmadi mengatakan, ada dugaan bahwa korban tersebut sengaja bunuh diri karena stres. Namun pihak keluarga melalui telepon telah menyatakan menerima kematian korban sebagai musibah dan tidak menghendaki dilakukan autopsi. 

"Ada dugaan bunuh diri. Waktu memutuskan mandi ke laut itu, korban tahu situasi ombak sedang besar. Beberapa rekannya juga menyatakan kalau belakang ini korban seperti stres," ucap Kompol Suarmadi. 

Terkait jenazah korban yang sempat dititip di Puskesmas 1 Pekutatan telah diambil oleh perwakilan keluarga. Jenazah korban dipulangkan ke Jember, Jawa Timur, dengan mobil ambulance dari Masjid Nurul Huda Pulukan.7ode
Read Entire Article