Gus Ipul Pimpin Kerja Bakti di Tahura Mangrove, Ajak Warga Bali Peduli Lingkungan

3 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Para peserta bergotong royong membersihkan sungai dari sampah plastik yang mencemari lingkungan. Mensos Gus Ipul menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kepedulian sosial yang diharapkan dapat menjadi kebiasaan masyarakat dalam menjaga lingkungan.

“Ini adalah sesuatu yang berusaha kami lakukan setiap kali ada kegiatan di daerah. Selain agenda utama, kami juga ingin menambah kegiatan seperti kerja bakti ini,” ujar Gus Ipul.


Menurutnya, kerja bakti ini adalah langkah kecil yang jika dilakukan secara berkelanjutan dapat menjadi solusi terhadap berbagai masalah sosial dan lingkungan. Ia juga mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini.

“Saya berbincang dengan Kepala Desa Pemogan. Warganya ribuan orang, masak kalah sama sampah? Melihat gerakan ini, saya bangga dengan yang sudah dilakukan,” ujarnya.

Mensos menjelaskan bahwa tujuan kerja bakti ini bukan hanya untuk kebersihan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat serta memperkuat kohesi sosial. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi melalui pemanfaatan produk berbasis mangrove dan kelautan.

“Saya berharap ini bisa menjadi langkah awal menuju perubahan besar dalam membangun Indonesia yang lebih peduli lingkungan,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, Made Kompyong dari kelompok nelayan Segara Guna, Batu Lumbang, mendapat kehormatan dipakaikan sepatu boot oleh Mensos Gus Ipul. Sebanyak 42 nelayan lainnya juga turut serta dalam kerja bakti ini.

Antusiasme warga Pemogan, Pedungan, dan Dauh Puri sangat tinggi. Mereka mengikuti kerja bakti selama dua jam bersama tim Sampah Watch dan berharap tidak ada lagi sampah yang mencemari sungai.

Setelah berbicara di depan peserta, Mensos turun langsung meninjau daerah aliran sungai bersama Sekjen Kemensos Robben Rico, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, serta kepala desa adat setempat. Mensos berjalan kaki lebih dari dua kilometer menyusuri aliran sungai di hutan mangrove dan permukiman penduduk. Ia juga berdialog dengan warga dan mengimbau mereka untuk tidak membuang sampah ke sungai.

“Kami ingin berkolaborasi, bersinergi, dan mengambil langkah kecil bersama untuk peduli lingkungan. Jangan membuang sampah sembarangan,” tegasnya.


Gus Ipul menambahkan bahwa regulasi serta sarana dan prasarana kebersihan lingkungan di Denpasar sudah cukup memadai. Namun, tingkat kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan, mengingat mayoritas sampah di Sungai Suwung berasal dari rumah tangga.

“Setiap hari, banyak sampah dari hulu yang mayoritas merupakan sampah domestik. Kami ingin bekerja sama dengan Pemkot Denpasar agar dalam enam bulan ke depan ada peningkatan kesadaran warga. Tanpa kesadaran masyarakat, upaya pemerintah tidak akan berhasil,” ujarnya.

Dukungan Pemkot Denpasar

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa sepakat dengan Mensos bahwa tantangan terbesar adalah meningkatkan kesadaran masyarakat. Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya siap memenuhi target yang diberikan.

“Tadi Pak Menteri mengarahkan agar dalam enam bulan ke depan kami membuat daerah percontohan. Harapannya, ada perubahan nyata dalam kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Mudah-mudahan ketika Pak Menteri kembali ke sini, target ini sudah tercapai,” katanya.

Kerja bakti di Sungai Suwung ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan di Bali, sekaligus mendorong kolaborasi berbagai pihak dalam menciptakan perubahan nyata.

Read Entire Article