ARTICLE AD BOX
"Harga ini menjadikan kondisi pertanian bawang makin positif bagi petani bawang seperti di Songan ini," ujar Komang Sukarsana, Ketua Kelompok Tani Sari Pertiwi Desa Songan, Kintamani,Minggu(20/4).
Sukarsana mengaku tak tahu penyebab kenaikan harga bawang. Apakah karena konsumsi makin tinggi karena rentetan hari raya keagamaan yakni Hari Nyepi dan Idul Fitri, belum lama berselang, atau karena hal lain. Atau bisa juga karena produksi bawang menurun di tempat lain. "Kami tidak tahu. Yang penting bagi petani harga bagus sehingga pendapatan lebih banyak," ujarnya.
Menurut Sukarsana, budidaya bawang di Kintamani seperti Desa Songan A, cukup bagus. Kata dia, sebagai petani tentu menginginkan hasil pertanian, khususnya bawang selalu bagus. "Karena biaya produksi juga tidak sedikit," terangnya.
Hal senada disampaikan petani Putu Kertayasa. "Kabar sekarang harga bawang bagus," ujarnya, saat dihubungi terpisah.
"Saya yang jual langsung ke Pasar Galiran Klungkung, harga lumayan bagus. Antara Rp43.000 sampai Rp44.000 per kilo gram," kata dia. Produksi bawang, khususnya bawang lokal di Songan A bisa mencapai 1 ton dari lahan 10 are. "Di sini keadaan tanah juga cukup baik untuk budidaya," kata Putu Kertayasa.7k17