Menelusuri Jejak Sejarah Pura Dalem Tegeh Gumi di Banjar Sebelanga, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar

19 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali 
Melintasi Jalan Pulau Batanta, Denpasar sampai ke Setra Dalem Penataran Sari Pekandelan di depannya terdapat Pura Dalem Tegeh Gumi. Pura ini disebut sebagai peninggalan kerajaan yang mengayomi tanah Bali bagian selatan. Sekilas, pura yang berada di lingkungan Desa Adat Denpasar ini tidak tampak begitu mencolok dilihat dari jalan. Sebab, wilayah di sekitar Pura Dalem Tegeh Gumi telah dikelilingi pemukiman padat penduduk yang sangat heterogen. 

Kelian Pura Dalem Tegeh Gumi, Jero Mangku Wayan Cika menuturkan bahwa pura yang berlokasi di Banjar Sebelanga, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar ini merupakan peninggalan Kerajaan Brangsinga. Kemudian, diteruskan Kerajaan Badung setelah mengalahkan Kerajaan Brangsinga dalam peperangan. 

Suasana di Pura Dalem Tegeh Gumi. –NGURAH RATNADI 

“Menurut tetua kami, di sini adalah pusat Kerajaan Brangsinga. Sekarang sudah tidak ada pusat kerajaan itu karena kalah perang, namun tetap disucikan penguasa berikutnya (Kerajaan Badung),” tutur Mangku Cika saat ditemui di sela upacara pabayuhan Sapuh Leger di Pura Dalem Tegeh Gumi bertepatan Tumpek Wayang, Sabtu (18/1) lalu. 

Di sisi lain, Ketua Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Denpasar I Made Arka menjelaskan Pura Dalem Tegeh Gumi ini masih ada kaitan dengan Arya Kanuruhan. Seorang sekretaris negara pemerintahan Bali pasca ditaklukkan Majapahit di abad ke-14 yang kemudian menjadi Kerajaan Gelgel.  “Arya Kanuruhan berputra Arya Brangsinga, Arya Tangkas, dan Arya Pegatepan. Arya Brangsinga memiliki putra Ki Gusti Sebelanga dan Ki Gusti Made Blang. Yang di sini adalah trah Ki Gusti Sebelanga, makanya daerah ini disebut Banjar Sebelanga,” ungkap Arka yang juga pangempon Pura Dalem Tegeh Gumi. Sedangkan Ki Gusti Made Blang, lanjut Arka, berkedudukan di wilayah Blahbatuh. 

Wilayah itu di masa sekarang menjadi Desa Adat Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Di masa lalu, ketika Denpasar masih hutan belantara (Alas Badeng), Kerajaan Brangsinga disebut sebagai pengayom tanah Bali bagian selatan. Arka mengungkapkan, dahulu wilayah selatan Pulau Dewata adalah ‘gumi wayah.’ Tidak ada yang berani menempati kecuali trah Arya Brangsinga. 

“Kerajaan ini didirikan Arya Brangsinga. Bisa dibilang yang mengajegkan gumi kelod (tanah selatan) karena di Jimbaran itu gumi wayah (keramat), tidak ada yang berani tinggal di wilayah ke selatan ini. Trah saya (Arya Brangsinga) yang di sini,” beber Arka. Di masa sekarang, Pura Dalem Tegeh Gumi menjadi Pura Dalem yang dikelola enam banjar Desa Adat Denpasar di Desa Dauh Puri Kauh, Desa Pemecutan Kelod, dan sekitarnya. Pura ini menjadi tempat bagi Pura-Pura di Bali memohon taksu palawatan/patapakan seperti barong, rangda, dan lain-lain. Kata Mangku Cika, Pura Dalem Tegeh Gumi memiliki palinggih taksu. Letaknya tepat berada di sebelah gedong panyimpenan palawatan Ratu Gede yang berwujud barong ket. 

Beberapa patapakan disebut berkunjung ke pura ini dan diiringi panjak-nya untuk memohon restu dan taksu. “Ada yang dari Canggu, Kuta (Badung), Begawan (Gianyar), dan lain-lain memohon restu dan taksu kepada Ida Bhatara-Bhatari di Pura Dalem Tegeh Gumi ini untuk palawatan yang dimiliki pura masing-masing,” ungkap Mangku Cika yang juga Ketua Harian PHDI Kecamatan Denpasar Barat ini. 

Dijelaskan Mangku Cika, palawatan yang berkunjung ke pura yang pernah bernama Pura Dalem Kentel Gumi ini bukanlah ‘palawatan kosong.’ Namun, merupakan palawatan yang telah menuntaskan ritual seperti pasupati dan ngereh. Jadi, palawatan yang berkunjung sudah ‘berisi.’ “Ada juga yang memohon taru di sini seperti sasuhunan dari Puri Jrokuta. Setelah selesai semua prosesinya, kembali ke sini memohon restu. Ya, bukan di palinggih taksu saja, tapi secara umum ya Beliau, Ida Dalem yang berstana di palinggih gedong, di tengah-tengah,” tegas Mangku Cika. 

Mangku Cika menjelaskan bahwa Pura Dalem Tegeh Gumi dapat dibilang tergolong pura kahyangan tiga jika dilihat dari konsep pura teritorial. Sebab, krama Desa Adat Denpasar dari enam banjar tersebut, Pura Desa lan Puseh-nya masih terpusat. Namun, ber-Kahyangan Dalem di Pura Dalem Tegeh Gumi. 7 ol1
Read Entire Article