ARTICLE AD BOX
Parade kuliner khas Bali ini melibatkan 20 peserta dari Sekaa Teruna (ST) se-Kota Denpasar. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Manggala Yowana Kota Denpasar dan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar dalam rangka melestarikan budaya Bali, khususnya di kalangan generasi muda.
Tim Pengamat Kuliner
Tradisional yang terdiri dari I Gede Anom Ranuara, S.Pd., S.Sn., AA Alit
Putu Wirawan, dan I Nyoman Warkanaya memutuskan 6 nominasi terbaik
sebagai berikut:
Tradisional yang terdiri dari I Gede Anom Ranuara, S.Pd., S.Sn., AA Alit
Putu Wirawan, dan I Nyoman Warkanaya memutuskan 6 nominasi terbaik
sebagai berikut:
- 1. ST Panca Kumara, Tonja, Denpasar Utara
- 2. ST Werdhi Sentana, Pemogan, Denpasar Selatan
- 3. ST Yowana Kertha Yoga, Pemecutan Kaja, Denpasar Barat
- 4. ST Yowana Werdhi, Kesiman Petilan, Denpasar Timur
- 5. ST Daksa Laksana, Tonja, Denpasar Utara
- 6. ST Yowana Dharma Laksana, Kesiman Petilan, Denpasar Timur
"Dalam kesempatan ini, kami mengadakan parade ngelawar bertepatan dengan HUT Kota Denpasar ke-237. Kami batasi peserta hanya 20 kelompok, dan hasil olahan lawar dari peserta dibagikan kepada masyarakat untuk dinikmati bersama," ujar Hartayana.
Ia menambahkan, parade ini bukan sekadar lomba memasak lawar, tetapi juga sebagai edukasi tentang teknik pengolahan yang benar sesuai tradisi Bali.
"Banyak masukan dan kritikan dari peserta, terutama terkait teknik meracik bumbu dan menata lawar agar lebih menarik. Ini menunjukkan bahwa parade ini menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya, terutama bagi generasi muda yang ingin kami ajak untuk mencintai tradisi Bali," jelasnya.
Hartayana berharap Parade Ngelawar dapat menjadi agenda tahunan yang semakin berkembang.
"Semoga kegiatan ini dapat terus dilestarikan dan semakin menunjukkan bahwa Denpasar adalah kota berwawasan budaya dan kreatif. Ini adalah kali kedua parade ngelawar diselenggarakan, sebelumnya sudah diadakan dalam rangkaian piodalan di Pura Jagatnatha," tutupnya. *m03