Punggung Suryani Terkena Peluru Nyasar hingga Luka

1 week ago 7
ARTICLE AD BOX
ES kini mengalami luka hingga dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah, Kota Denpasar untuk penanganan lebih lanjut. 

Lurah Banyuning Nyoman Muliawan dikonfirmasi membenarkan adanya korban yang terluka akibat terkena peluru pada Jumat (11/4). Kejadian ini diduga terjadi saat korban tengah bekerja di salah satu perusahaan minuman kemasan di Lingkungan Banyuning Barat, Kelurahan Banyuning.

“Saya tidak tahu pasti kronologi kejadiannya. Saya hanya dapat info dari Intel di Banyuning. Setelah dikonfirmasi korban ternyata bukan warga asal Banyuning, melainkan asal Kelurahan Sukasada. Dia hanya bekerja di Gang Elang, Lingkungan Banyuning Barat,” ujar Muliawan, dikonfirmasi Minggu (13/4) siang.

Berdasarkan video berdurasi tujuh detik yang beredar di WhatsApp, Eka Suryani tampak mengalami luka tembak pada bagian punggung sebelah kanan. Darah terlihat mengalir hingga mengenai pakaian seragam berwarna biru yang ia kenakan. Peristiwa ini memantik simpati sejumlah rekan kerjanya.

Sementara itu, Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha mengatakan, korban sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Buleleng. Namun saat itu juga tim medis memutuskan untuk langsung merujuknya ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Mengingat peluru tersebut masih bersarang ditubuh ES. 

“Korban langsung dirujuk ke RSUP. Jadi tim di IGD tidak sempat mengerjakan visum,” terang dr Arya. 

Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan Sat Reskrim Polres Buleleng saat ini tengah menyelidiki kasus peluru yang mengenai tubuh ES tersebut. Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi-saksi yang ada di sekitar TKP. Ia menyebut peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 Wita.

“Untuk jenis pelurunya kami belum tahu. Menunggu hasil pemeriksaan di RSUP. Setahu kami tidak ada tempat latihan menembak di wilayah Banyuning. Jadi masih diselidiki dari mana peluru ini, apakah dari pemburu liar atau seperti apa,” tandasnya.7 mzk
Read Entire Article