Tak Punya Beban Politik, Koster Akan ‘Keras’ di Periode Kedua

3 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Hal ini disampaikan Koster ketika menjadi pembicara kunci di acara Bali Signature: Drink Edition yang digelar Level 21 Mall di Denpasar pada Jumat (31/1/2025).

Koster menilai rentang masa kerjanya di periode pertama bersama Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) terganggu pandemi Covid-19. Tahun 2020, pandemi menghatam Bali, 2021 masih sama. Tahun 2022, masa pemulihan baru dimulai.

Sejak dilantik 5 September 2018 sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Periode 2018-2023, Koster-Ace menghabiskan lebih dari setengah masa jabatan bergelut dengan pandemi. “Tahun 2022 baru pemulihan, tahun 2023 masa jabatan saya berakhir,” ujar Koster.

“Saya harus memikirkan maju di periode kedua, enggak bisa keras-keras. Nanti kalau terlalu keras, nanti ada yang tersinggung, ngambek, tidak mau pilih saya,” lanjut politisi kelahiran Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini.

Karena tidak punya beban politik lagi di periode ini, Koster mengaku akan menyesuaikan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan yang dianggap bisa mengoptimalkan realisasi program kerja pemerintahan Koster dengan wakilnya I Nyoman Giri Prasta yakni ‘keras’ dan tegas.

“Sekarang di periode kedua, saya akan tancap gas. Saya akan keras dan saya akan tegas,” ungkap politisi yang juga matematikawan ini.

Kata Koster yang juga eks Anggota DPR RI Dapil Bali tiga periode ini, ia juga akan ‘keras’ kepada pebisnis yang beroperasi di Bali. Koster mau mendesak semua yang beraktivitas di Bali ini berkontribusi membangun Bali dan menyejahterakan masyarakat Bali.

“Semua yang beraktivitas di Bali ini berkontribusi untuk membangun Bali sesuai dengan wilayah gerak ekonominya supaya ikut bersama-sama menyejahterakan masyarakat Bali,” tandas Koster.

Tidak sampai di situ. Koster mengancam mencabut izin usaha di Bali yang tidak disiplin atau melanggar regulasi. Ia memastikan pendekatan ekonomi di periode keduanya lebih pro terhadap usaha kerakyatan. *rat
Read Entire Article