Warga Patasari Turun ke Jalan, Protes Akses Putar Balik di Bypass Ngurah Rai Ditutup

2 weeks ago 4
ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Rencana penutupan akses putar balik di jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Kuta, Badung, tepatnya di depan pusat Krisna Oleh-Oleh, menuai protes keras dari warga lingkungan Patasari, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung. Pada Minggu (6/4) sejumlah warga turun ke lokasi sebagai bentuk protes rencana penutupan akses putar balik tersebut.

Seorang tokoh masyarakat Patasari, I Wayan Lendra, membenarkan bahwa warga turun langsung ke lokasi pada Minggu (6/4) sekitar pukul 12.15 Wita. Aksi tersebut merupakan bentuk spontanitas warga setelah mendengar kabar bahwa akses putar balik di titik tersebut akan ditutup.

“Penutupan itu memang benar coba dilakukan hari ini (Minggu) dan kami langsung turun sebagai bentuk reaksi spontan. Karena sebelumnya tidak ada koordinasi atau pemberitahuan,” ujar Lendra.

Lendra menjelaskan bahwa keberadaan akses putar balik di depan Krisna Oleh-Oleh merupakan hasil perjuangan panjang warga yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Akses tersebut dinilai oleh warga sangat vital karena menunjang aktivitas harian masyarakat, terutama dalam hal efisiensi jarak tempuh.
“Ini bukan sekadar jalan putar. Ini adalah akses penting bagi warga. Kalau ditutup, masyarakat harus menempuh jarak lebih jauh hanya untuk memutar arah,” tegasnya.

Menurut Lendra, upaya penutupan sempat tertunda karena adanya koordinasi via telepon antara pihak-pihak terkait. Namun, belum tuntasnya proses koordinasi tersebut malah diikuti dengan kembali munculnya aktivitas penutupan. Lebih lanjut, Lendra mempertanyakan kajian sosial yang menjadi dasar dari rencana penutupan ini. Dia menilai, keputusan sepihak semacam ini semestinya didahului oleh dialog terbuka dengan warga terdampak.

“Kalau itu ditutup, maka masyarakat harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk memutar. Kami ingin tau, sampai sejauh mana dia mengkaji soal kajian sosialnya,” ujarnya.

Sementara salah seorang warga I Nyoman Sukra, juga membenarkan adanya upaya penutupan tersebut. Bahkan sempat beredar isu bahwa penutupan itu diajukan oleh pihak Krisna Oleh-Oleh. Namun setelah dirinya mengonfirmasi langsung ke pihak manajemen, informasi tersebut terbantahkan. “Karena kebetulan saya juga ikut di Krisna, jadi saya langsung tanyakan ke owner Krisna. Ternyata Ajik Krisna tidak tahu-menahu, karena memang tidak pernah memohon itu,” ungkap Sukra.

Setelah diketahui bahwa upaya penutupan berasal dari Dinas LHK Badung, Sukra segera menghubungi tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti. Hasil koordinasi tersebut memutuskan untuk menghentikan sementara proses penutupan sambil menunggu pembahasan lebih lanjutan.

“Nanti akan dilakukan koordinasi lebih lanjut terlebih dahulu. Kalau memang itu mau ditutup permanen, berikanlah solusi kepada masyarakat, karena masyarakat tidak mau memutar terlalu jauh sampai ke underpass. Misalnya untuk keperluan jemput murid, ke pasar, dan lainnya,” jelasnya.

Sukra bahkan menyebutkan bahwa keresahan warga cukup tinggi, sampai muncul pernyataan keras dari sejumlah masyarakat. “Bahkan banyak masyarakat yang menyebutkan, kalau itu tetap ditutup maka mereka akan tetap membongkar,” imbuhnya. 7 ol3
Read Entire Article