Hasil Pasang Aksara Kurang Memuaskan

3 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Namun secara teknis penulisannya, telah menunjukkan hasil optimal, rapi, dan bersih, hanya saat pasang adeg-adeg, tumpuk aksara dan pengguna sa sapa, banyak kurang tepat. Dewan juri Lomba Nyurat Aksara Bali Ida Nyoman Sugata memaparkan hal itu, usai lomba.

"Dari segi keterampilan nyurat aksara Bali rata-rata telah memuaskan hasilnya, terutama dari sisi kerapian, dan kebersihan, hanya saja, pasang aksara banyak kurang tepat. Ini tak lepas peran guru di sekolah, kurang optimal memberikan pembelajaran," jelasnya.

Ida Nyoman Sugata pensiunan guru SD memaklumi kondisi itu. Karena guru SD yang mengajar dirangkap guru agama dan guru bahasa Bali sehingga kurang optimal mengajar pasang aksara. "Pasang aksara itu baku, tidak boleh sesuai keinginan, ada ketentuan yang mengaturnya," tambah seniman dalang tersebut.

Misalnya di bagian mana tepat memasang adeg-adeg, yang berfungsi mematikan aksara ditulis pada akhir kata, diakhiri dengan konsonan.

Selain Ida Nyoman Sugata, sebagai juri lomba nyurat aksara Bali, I Wayan Dresta dan Ni Luh Widiastiti. Berbeda dengan lomba nyurat aksara Bali di daun lontar, menurut juri Ida I Dewa Gede Catra, secara umum, hasilnya dinilai optimal. 

Menulis aksara Bali di lontar, kata Dewa Catra, mesti kedua tangan berfungsi, ada yang memegang pengrupak (pisau) dan ada yang menahan lontar dari bawah lontar. "Anak-anak yang ikut lomba, rata-rata telah berlatih nyurat aksara Bali di daun lontar, sacara teknis sudah benar dan hasilnya rata-rata bersaing," kata Dewa Catra.

Bulan Bahasa Bali Tingkat Kabupaten 2025, melibatkan peserta dari delapan kecamatan melombakan 5 nomor. Juara nyurat aksara Bali Tingkat SD Ni Luh Putu Ayu Nopita Lestari kelas VI SDN 2 Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, juara ngwacen bahasa Bali di lontar I Ngurah Wahyu Jelantik siswa kelas IX/F SMPN 5 Amlapura, juara masatua Bali Ni Made Kariani dari Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, juara debat bahasa Bali regu dari SMAN 1 Bebandem, Kecamatan Bebandem, Pande Made Saguna Wistawijaya, I Kadek Narya Darmasuta dan Ni Komang Yunita Sari, dan juara lomba ngwacen dimenangkan Ni Kadek Purna Lestari dari SMAN 1 Amlapura.

Ni Komang Yunita Sari siswi kelas X/E SMAN 1 Bebandem mengatakan, sejak awal mengaku tampil percaya diri di nomor lomba debat. "Walau latihannya hanya dua kali, karena tahun lalu ikut lomba meraih juara II, sehingga telah berpengalaman dalam lomba," kata Yunita.

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Karangasem I Putu Eddy Surya Arta saat menutup acara itu mengapresiasi semangat siswa dari delapan kecamatan ambil bagian dalam lomba. "Semua peserta tampil optimal, dan memuaskan, hanya saja karena lomba dicari yang terbaik," katanya.7k16
Read Entire Article