Warga Kutuh Keluhkan Dampak Galian Pipa

1 week ago 5
ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Pekerjaan galian pipa milik Perumda Air Minum Tirta Mangutama di sepanjang Jalan Gunung Payung dan Jalan Darmawangsa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, dikeluhkan warga. Kondisi jalan yang rusak dan belum dirapikan pasca penggalian dinilai membahayakan pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua.

Perbekel Desa Kutuh I Wayan Mudana tak memungkiri hal tersebut. Mudana mengatakan pihaknya menerima banyak keluhan dari warga terkait dampak pekerjaan galian pipa. Kerusakan jalan diakui terjadi di sepanjang kurang lebih 1,5-2 kilometer, dari Jalan Gunung Payung tembus menuju Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang menghubungkan Sawangan-Kutuh.

“Kerusakan ini sudah terjadi sejak awal Maret dan sampai sekarang belum ada perbaikan dari pihak Perumda Air Minum Tirta Mangutama maupun vendor pelaksana,” ucapnya saat dikonfirmasi Senin (7/4) siang.

Mudana menegaskan, sebagai pemerintah desa pihaknya telah turun langsung ke lapangan untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat. Menurut Mudana, penyebab utama keluhan warga adalah buruknya proses penutupan lubang galian. Apalagi, sambung dia, saat hujan turun material yang ditutup meluber ke badan jalan dan sangat membahayakan pengendara.

“Di situ ada galian pipa dan dari prosesnya itu baik dari Perumda Air Minum Tirta Mangutama dan vendor ini tidak mengindahkan hal-hal yang semestinya mereka lakukan setelah adanya penyambungan pipa dan penutupan lobang, sehingga hanya diurug dan diagregat, nah di situ problem yang muncul,” jelasnya.

Meski sudah beberapa kali menyampaikan keluhan kepada Perumda Air Minum Tirta Mangutama dan pihak vendor, Mudana menyebut belum ada respons serius. Dia mengaku jika pihaknya dari pemerintah desa sudah mengeluhkan kondisi tersebut dan melapor lebih dari lima kali. Bahkan untuk meminimalisasi risiko dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan, Pemerintah Desa Kutuh sampai harus menugaskan satu petugas khusus untuk membersihkan kerikil-kerikil bekas galian yang tercecer di jalan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kecelakaan, khususnya bagi pengguna sepeda motor yang melintas di area tersebut.

Mudana juga menyampaikan jika sebelumnya pihak Perumda Air Minum Tirta Mangutama sempat berkomitmen untuk menutup dan merapikan jalan sebelum Hari Raya Nyepi. Namun janji itu tak terealisasi. Dia menilai pekerjaan galian seharusnya dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, apalagi jalan itu merupakan jalur yang dilalui wisatawan dan warga.

“Jadi kami berharap, apalagi ini Badung, kemudian itu fasilitas infrastruktur jalan yang dilalui oleh wisatawan, warga, sehingga seharusnya tidak terjadi seperti ini. Kalau ada galian harus ditutup lagi, dirapikan lagi, sesuai dengan awal,” harapnya.

Meski warga terus mengeluh, Mudana menyatakan bahwa Pemerintah Desa Kutuh tetap akan menjalankan kewajiban untuk menjaga kenyamanan lingkungan. Dia pun berharap perbaikan segera dimulai dan pekerjaan diselesaikan dengan standar yang layak.

“Mudah-mudahan hari ini mulai dilakukan pekerjaan untuk perbaikannya. Kita sebagai pemegang wilayah di tingkat desa harus gayung bersambut, ada atau tidak ada laporan semestinya kalau sudah clear pengerjaannya, jangan menunda-nunda lagi untuk merapikan dan menutup,” harapnya.

Sementara, menanggapi keluhan tersebut Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Mangutama Made Suarsa, menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dan meminta pihak vendor untuk merapikan seluruh jalan sebelum dikeluhkan warga. Dia memastikan bahwa pekerjaan galian telah selesai dan proses pemadatan agregat sudah dilakukan.

“Kita sudah koordinasi bahkan dari Perumda Air Minum Tirta Mangutama sudah meminta untuk merapikan seluruh jalan. Untuk agregat sudah dilakukan pemadatan,” ujarnya.

Suarsa menambahkan bahwa keterlambatan pengaspalan disebabkan oleh bahan aspal dari vendor yang belum tersedia menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun dia menegaskan jika bahan dan tenaga kerja sudah datang pada Senin (7/4) pagi. Bahkan proses pengerjaan pengaspalannya pun langsung dilakukan di hari yang sama.

“Minggu ini selesai (pengaspalan), bahan dan tenaga kerja sudah datang. Per hari ini (kemarin) pengerjaan pengaspalan dimulai, tetapi perapiannya sudah mulai dari dulu,” tegasnya. 7 ol3
Read Entire Article